Jakarta, pantauan.com — Usai kekalahan tipis 2–3 dari Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, sorotan tajam kini mengarah kepada pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Strategi dan rotasi pemain yang diterapkan mantan bintang Barcelona itu memunculkan perdebatan hangat di kalangan penggemar sepak bola nasional.jum,at 10-10-2025
Dalam laga yang digelar di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, permainan Indonesia sebenarnya menunjukkan perlawanan berarti. Namun, keputusan Kluivert menurunkan beberapa pemain yang belum padu serta pergantian di lini tengah dianggap kurang tepat waktu. “Kami bermain cukup baik, tetapi kehilangan konsentrasi di momen penting. Itu menjadi pembelajaran,” ujar Kluivert usai pertandingan.
Komentar tersebut tak serta-merta meredam gelombang kritik dari publik. Media sosial ramai dengan perbandingan antara era Kluivert dan masa kepemimpinan Shin Tae-yong. Banyak netizen menilai bahwa Shin memiliki pendekatan taktis yang lebih disiplin dan konsisten, terutama dalam menjaga stabilitas mental tim. “Di tangan Shin, meski pemain muda, semangat juang mereka terasa lebih hidup,” tulis salah satu pengamat sepak bola di platform X.
Meski demikian, sejumlah analis menilai perbandingan tersebut belum sepenuhnya adil. Kluivert baru memimpin tim selama beberapa bulan dan masih dalam tahap adaptasi terhadap karakter pemain Asia Tenggara. “Kluivert datang membawa filosofi sepak bola Eropa yang menekankan penguasaan bola. Ini butuh waktu untuk membentuk sinergi,” ujar Anwar Sanusi, analis sepak bola nasional.
PSSI melalui Ketua Umum Erick Thohir juga meminta publik memberi waktu kepada Kluivert. “Transformasi tim nasional tidak bisa instan. Kami percaya pada proses yang sedang berjalan,” tegas Erick.
Dengan dua laga penting melawan Irak dan Yordania di depan mata, tekanan terhadap Kluivert dipastikan semakin besar. Kini, ujian sejati sang pelatih adalah bagaimana ia mengubah kritik menjadi motivasi dan membuktikan bahwa Timnas Indonesia masih berada di jalur yang benar menuju Piala Dunia 2026. PN – (**)
